Thursday, October 31, 2019

Serba Serbi Bualan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda

SMP Taman Dewasa Kebumen menggelar Pagelaran Seni dan Budaya tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan guna mengakhiri Peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda. Peringatan dilakukan dengan menggelar berbagai pentas seni dengan mengundang beberapa sekolah tingkat SD, Rabu (30/10/2019).


Pentas seni dalam rangka Peringatan Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa mengusung tema “Dengan Pagelaran Seni Budaya Kita Ciptakan Karakter Kreatif, Inovatif dan Berfikir Mandiri”. Ini diisi dengan berbagai penampilan seperti tari tradisional, karaoke, puisi, geguritan, pidato. Selain itu juga karawitan, dance, fashion show, seni bela diri. Beberapa penampilan dari sekolah SD Negeri 3 Kemagguan, MI Wotbuono, SD Negeri 5 Bumirejo, SD Negeri 3 Jarisari, SD Negeri 1 Kutowinangun dan SD Negeri 1 Kalibagor.

Kepala SMP Taman Dewasa Drs Rusdi Winoto MPd menyampaikan kegiatan bertujuan meningkakan kreatif, inovatif dan berfikir mandiri para siswa. Ajang tersebut juga sebagai penyaluran minat bakat para siswa. Sehingga potensi siswa dapat tersalurkan dengan baik. “Kegiatan dimaksudkan agar siswa  mampu mengembangkan minat bakatnya.

Dijelaskannya SMP Taman Dewasa melaksanakan  Peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda. Kegiatan dimaksudkan dalam rangka mewujudkan secara nyata Sumpah Pemuda kepada pata siswa. Dimana dalam ajang tersebut para pemuda bertekan untuk Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. “Ini untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dimana masa depan suatu bangsa ada di pundak para pemuda.

Semangat nasionalisme para siswa juga sangat penting. Dimana siswa mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan baik. Ini salah satunya dengan giat belajar dan meningkatkan prestasi. Mengisi kemerdekaan bagi para siswa tentunya dilaksanakan dengan giat belajar dan semangat meraih prestasi.

Dalam kegiatan tersebut para peserta sangat antusias untuk menampilkan kreativitas di setiap jenis lomba. Ini diwujudkan dengan membawa sarana perlengkapan lomba. Ini meliputi replika pohon, kostum yang unik dan membawa supporter yang meriah. “Selain itu tidak kalah menariknya karena ada peserta yang pernah meraih prestasi di tingkat provinsi,.

Pagelaran Seni Budaya SMP Taman Dewasa Kebumen

Tujuan pagelaran seni dan budaya di SMP Taman Dewasa Kebumen


Lembaga pendidikan, khususnya sekolah, memiliki peranan penting untuk melestarikan dan mengembangkan hasil karya seni dan budaya tradisional daerah.


Peranan lembaga sekolah tersebut dinilai sangat strategis karena pewaris seni dan budaya tersebut masih berusia muda. Di pundak mereka tertumpang harapan untuk melestarikan seni dan budaya hasil karya pendahulu kita. Inilah salah satu landasan diadakannya pagelaran seni dan budaya di sekolah.

Seni dan budaya tradisional asli daerah tidak akan lenyap ditelan oleh gegap gempitanya seni dan budaya milik bangsa asing. Anak-anak bangsa akan meresapi lekuk-lekuk nilai yang tersimpan dalam kesenian dan kebudayaan daerah yang lebih sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Pagelaran seni budaya

Pagelaran seni dan budaya di SMP Taman Dewasa Kebumen

Menanggapi hal tersebut, SMP Taman Dewasa Kebumen, salah satu sekolah di Kabupaten Kebumen, telah mengadakan acara pagelaran seni dan budaya setiap tahun pelajaran. Pagelaran diadakan setiap tahun Sebelun ujian nasional ( UN ).

Tujuan Pagelaran Seni Budaya SMP Taman Dewasa Kebumen antara lain:

1.Sebagai langkah untuk menerapkan teori pada mata pelajaran  seni dan budaya.

2.Sebagai penilaian dalam ujian praktik mata pelajaran Seni dan Budaya

3.Untuk menampilkan berbagai hasil karya seni dan budaya tradisional maupun non tradisional, seperti lagu dan tarian daerah, dll.

4.Untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap hasil karya seni dan budaya daerah.

Diharapkan pagelaran seni dan budaya ini dapat juga dilakukan oleh semua sekolah sehingga kesenian dan kebudayaan daerah tetap lestari dan menjadi milik bangsa Indonesia.

Thursday, October 24, 2019

Sejarah Berdirinya Organisasi Taman Siswa

Sejarah Berdirinya Organisasi Taman Siswa di Yogyakarta

Berdirinya organisasi yang bernama Taman Siswa merupakan awal mula perkembangan Pendidikan di Indonesia.

Berdirinya Taman Siswa

Pada tanggal 3 Juli 1922 organisasi Taman Siswa didirikan karena adanya ketidakpuasan terhadap sistem Pendidikan yang ada di masa itu. Waktu itu pemerintahan Belanda masih menguasai Indonesia dan sistem pendidikannya.

Pemerintahan Belanda tidak membebaskan semua rakyat Indonesia untuk bersekolah. Hanya anak bangsawan, konglomerat, dan kalangan raja saja yang boleh bersekolah. Padahal, semua rakyat Indonesia sangat membutuhkan pendidikan agar bisa segera merdeka dan bebas dari penjajahan.

Taman Siswa didirikan untuk mengenalkan pendidikan kepada masyarakat Indonesia agar menjadi bangsa yang merdeka. Perguruan Taman Siswa berkembang hingga terbentuk  Taman Indriya sebagai sekolah untuk taman kanak-kanak dan Perguruan Tinggi Sarjanawiyata Taman Siswa.

Pendiri Taman Siswa

Pendiri organisasi Taman Siswa adalah R.M. Soewani Soeryaningrat atau yang sering kita sebut dengan Ki Hajar Dewantoro. Dia adalah tokoh bangsawan yang pada waktu itu menjadi pencetus organisasi pendidikan pertama di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara yang dulunya pernah menjadi wartawan dan aktif di dunia politik dikenal sebagai sosok bangsawan yang memiliki pemikiran jauh ke depan. Dia aktif sebagai penulis yang memiliki kebudayaan tinggi dan sangat termotivasi untuk berskolah di Belanda.

Pada tahun 1919 setelah pulang dari Belanda, Ki Hajar Dewantara bersama dengan teman-temannya mengadakan pertemuan di halaman rumahnya. Halaman rumah itu kini menjadi pendopo Taman Siswa di Yogyakarta.

Pertemuan di rumah Ki Hajar Dewantara terjadi secara rutin dan dari pertemuan itu dihasilkan beberapa pemikiran mengenai pendidikan Indonesia.

Saat itu ki hajar Dewantara ditunjuk sebagai pemimpin bagian pendidikan untuk anak-anak dan remaja dan temannya Ki Ageng Suryomentaram ditunjuk sebagai pimpinan bagian pendidikan untuk usia dewasa.

Lalu tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara, Pronowidigdo, dan teman-temannya yang lain mengungumkan berdirinya Perguruan Nasional Taman Siswa yang berada di Yogyakarta.

Semboyan Taman Siswa

Semboyan untuk para guru dalam mengajar di Taman Siswa :

1. Ing Ngarsa Sung Tulada yang artinya di depan memberi teladan dan contoh

Inti kalimat dari semboyan yang pertama adalah kata “tuladha” , dalam bahasa Indonesianya diartikan menjadi teladan. Jadi, pendidikan Taman Siswa ini mengupayakan didikan dan bimbingan para muridnya untuk menjadi seorang pemimpin. Karena seorang pemimpin biasanya akan selalu memberikan teladan dan harus dapat menjadi panutan.

2. Ing madya mangun Karsa yang artinya di tengah membangun prakarsa atau menjadi penyemangat.
Inti kalimat dari semboyan yang kedua adalah kata “mangun” dan “karso”, dalam bahasa Indonesianya diartikan menjadi bangun atau membangun. Sedangkan, kata “karso” mengartikan niat, kemauan, atau inisiatif.

3. Tut Wuri Handayani yang artinya dari belakang mendukung atau memberi dukungan
Semboyan yang ketiga paling kita kenal sebagai slogan sekolah di Indonesia.

Inti dari kalimat terakhir dari semboyan tersebut adalah pada kata “handayani” yang bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi dorongan. Ini memaksudkan bahwa Organisasi Taman Siswa harus dapat memberikan dorongan semangat, arahan serta bimbingan kepada para murid. Bahkan jika kita lihat dewasa ini, kata “Tut Wuri Handhayani ini dipakai sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.

Organisasi Taman Siswa ini bersifat merakyat. Jika dibandingkan dengan Pendidikan yang dibentuk oleh kalangan atas. Hasilnya, Taman Siswa berkembang pesat dan diminati para rakyat Indonesia. Misalnya, pada tahun 1935 Taman Siswa mempunyai 175 sekolah, dari mulai sekolah rendah hingga sekolah menengah. Adapun sekolah-sekolah jalur formal yang telah didirikan oleh Organisasi Taman Siswa ini :

Taman Indria (sederajat dengan TK)

Taman Indria ini merupakan tempat pendidikan bagi kanak-kanak di masa Hindia Belanda. Sekolah ini berjalan mulai tahun 1922 hingga 1945. Siswa dari Taman Indria sendiri adalah anak-anak usia 5-7 tahun. Konsep yang Ki Hadjar Dewantara buat untuk Taman Indria sendiri adalah pendidikan tentang kebudayaan.

    Taman Muda (sederajat dengan Sekolah Dasar)
    Taman Dewasa (sederajat dengan SMP)
    Taman Madya (sederajat dengan SMA)
    Taman Guru (sekolah bagi para pamong)
    Taman Prasarjana (sederajat dengan Universitas)
    Taman Sarjana Wiyata (sederajat dengan Universitas)

Selain jalur formal, adapun program pendidikan yang dibentuk, yaitu pendidikan jalur informal, dan nonformal , berikut penjelasan singkatnya :

    Pendidikan jalur nonformal

Berupa sarasehan, seminar, ceramah-ceramah tentang pendidikan Anak Usia Dini (PAUD / Kelompok Belajar), menyelenggarakan Paket A,B,C dan Pembelajaran aksara kursus.

    Pendidikan jalur informal

Berupa nasehat, petuah, dan keteladanan hidup tertib damai salam dan bahagia terhadap siswa, orang tua siswa, dan masyarakat umum.

Tentu saja, dengan adanya Taman Siswa ini, rakyat Indonesia bisa mewujudkan kemerdekaan. Rupanya hal ini pun tersirat dalam benak para penjajah Belanda. Mereka khawatir dengan pendidikan yang telah dibentuk. Karena seperti yang kita ketahui, Ki Hadjar Dewantara membuat Taman Siswa ini untuk memulihkan pendidikan rakyat Indonesia dengan kebudayaan aslinya tanpan ada embel-embel kebudayaan luar seperti pendidikan yang dibuat Hindia Belanda.

Pada akhirnya,  muncullah berbagai kritik, baik dari kalangan bangsa Indonesia maupun dari pemerintah Belanda. Dan pada tahun 1932, dibuatlah undang-undang Sekolah Liar (Wilde Scholen Ordonantie) dengan tujuan untuk membatasi perkembangan Organisasi Taman Siswa. Sejak diberlakukannya undang-undang tersebut, para guru yang terlibat partai politik dilarang untuk mengajar.

Karena dikecam sebagai ‘sekolah liar’, Taman Siswa yang berada di Jakarta ditutup. Tetapi menariknya, Taman Siswa yang berada di Jalan Garuda no.25 justru didatangi para siswa. Setelah itu, Organisasi Taman Siswa membuat azas untuk menegakkan pendidikan rakyat Indonesia, diantaranya :

     1. Azas Kodrat Alam.

Azas Kodrat alam adalah bahwa hakekat manusia sebagai makhluk sudah
merupakan satu dengan kodrat alam semesta ini, sehingga manusia tidak dapat terlepas dari kehendak hukum-hukum kodrat alam. Oleh karena itulah maka manusia akan meraih kebahagiaan apabila mampu menyatukan diri dengan kodrat alam.

      2. Azas Kemerdekaan.

Azas Kemerdekaan adalah azas yang menyatakan bahwa kemerdekaan sudah merupakan kodrat alam kepada manusia sehingga manusia hanya perlu untuk menjalani bersama kehidupannya dengan tertib dan damai.

      3. Azas Kebudayaan.

Azas Kebudayaan adalah manusia sebagai mahkluk harus menjalani hidup
dengan memelihara nilai-nilai dan bentuk-bentuk kebudayaan nasional menuju ke arah kemajuan yang sesuai dengan perkembangan zaman, menuju kemajuan dunia untuk memenuhi kepentingan hidup rakyat baik secara lahir dan batin  berdasarkan situasi perkembangan zaman.

       4. Azas Kebangsaan.

Azas Kebangsaan asas yang mengajarkan untuk selalu memiliki rasa persatuan diantara sesama masyarakat baik dalam suka dan duka  dan dalam kehendak untuk mencapai kebahagiaan hidup lahir dan batin seluruh bangsa. Asas kebangsaan harus memperhatikan hak – hak asasi manusia serta tidak memerikan rasa permusuhan terhadap bangsa – bangsa lain.

        5. Azas Kemanusiaan.

Azas Kemanusiaan adalah bahwa setiap manusia adalh mahkluk yang mempunyai akal dan budi sehingga manusia harus menumbuhkan rasa cinta dan saling mengasihi sesama manusia.

Setelah berakhirnya pertempuran yang sempat ditimbulkan akibat kegelisahan kolonial Belanda, pada masa penjajahan Jepang, dunia pendidikan rakyat Indonesia pun masih dikecam. Pada masa itu, Organisasi Taman Siswa sudah memiliki 199 cabang dengan 207 perguruan yang tersebar diberbagai pulau di Indonesia. Seperti, di Jawa Timur ada 70 sekolah, Jawa Barat ada 28 sekolah, di Jawa Tengah ada 42 sekolah, di Kalimantan masih ada 2 sekolah, di Bali juga masih ada 4 sekolah, di Sulawesi juga masih ada 2 sekolah, dan di Ambon dan Ternate masing-masing masih memiliki 1 sekolah.

Pada awalnya, kedatangan penjajah Jepang dianggap menguntungkan bagi rakyat Indonesia. Namun, rupanya justru kebalikannya. Banyak sekolah-sekolah akhirnya tidak beroperasi dikarenakan banyak guru-guru yang harus bekerja sebagai romusa. Anda dapat menyimak hal tersebut lebih banyak dengan membaca masa Penjajahan Jepang di Indonesia. Agar Anda dapat membayangkan bagaimana situasi adanya pekerja paksa atau romusa.

Namun beruntungnya, di wilayah Yogyakarta, Organisasi Taman Siswa ini masih diperizinkan. Dan pihak Taman Siswa sendiri memanfaatkan kelonggaran tersebut untuk membuat program belajar baru, yaitu tentang “Bela Negara”. Jadi para siswa diajarkan tentang teknik bela diri.

Dan setelah masa-masa penjajahan Jepang berakhir, Taman Siswa mulai berkembang kembali. Dan selain Ki Hadhjar Dewantara yang tadi disebutkan, ada pahlawan lain dari Yogyakarta, Anda dapat menyimaknya di Pahlawan Nasional Dari Yogyakarta. Karena tokoh-tokoh tersebut juga berperan membantu Ki Hadhjar Dewantara dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian setelah Indonesia merdeka, Ki Hadjar Dewantara mengadakan rapat di Yogyakarta, berikut hasil dari rapat tersebut :

    Tujuan Taman Siswa telah tercapai dengan merdekanya bangsa Indonesia.
    Taman Siswa harus tetap diadakan dan berjalan, karena masih dibutuhkan untuk rakyat Indonesia mengenyam pendidikan.
    Sekolah partikelir yang mempunyai dasar tersendiri tetap diperlukan walaupun nantinya jumlah sekolah sudah cukup dan isinya juga sudah nasional.

Sumber: Wikipedia
dikutip dari : https://bobo.grid.id/
editor : Jitab Pramawa SMP Taman Dewasa

Monday, October 21, 2019

22 Oktober 2019, Peringatan Hari Santri Nasional

22 Oktober 2019, Peringatan Hari Santri Nasional

Hari Ini, 22 Oktober 2019, merupakan peringatan Hari Santri. Hari Santri Nasional diperingati setiap tahunnya pada 22 Oktober sejak ditetapkan pertama kali pada 2015. Penetapan Hari Santri Nasional merupakan salah satu janji kampanye Presiden Joko Widodo. 


Santri tidak hanya merujuk pada komunitas tertentu, tetapi merujuk mereka yang dalam tubuhnya mengalir darah Merah Putih dan tarikan napas kehidupannya terpancar kalimat La ilaha illa Allah. Penetapan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yag ditandantangani pada 15 Oktober 2015. Alasan 22 Oktober jadi Hari Santri Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri mengacu pada peristiwa yang terjadi pada tanggal yang sama tahun 1945.

Pada 22 Oktober 1945, Hasym Asy'ari menyerukan imbauan kepada santri untuk berjuang demi Tanah Air. Resolusi itu disampaikan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Baca juga: Jelang Hari Santri, Menag Berharap Identitas Duta Perdamaian Dijaga Pada akhirnya, resolusi ini membawa pengaruh yang besar. Bahkan, ada dampak besar setelah Hasyim Asy'ari meneyrukan resolusi ini. Hal ini kemudian membuat rakyat dan santri melakukan perlawanan sengit dalam pertempuran di Surabaya. Banyak santri dan massa yang aktif terlibat dalam pertempuran ini. Perlawanan rakyat dan kalangan santri ini kemudian membuat semangat pemuda Surabaya dan Bung Tomo turut terbakar. Hingga akhirnya perjuangan tersebut menewaskan pemimpin Sekutu Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby. Mallaby tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada 27-29 Oktober 1945. Hal inilah yang memicu pertempuran 10 November 1945. Oleh karena itu, Komaruddin melanjutkan Hari Santri merupakan sebuah pemaknaan sejarah yang otentik, ketika perjuangan bangsa dibangun di atas keikhlasan dan ketulusan para santri yang berpaham merah putih.

Tuesday, October 1, 2019

Bulan Bahasa tahun pelajaran 2019/2020

Bulan Bahasa

Dalam rangka memperingati bulan bahasa "Perpustakaan Jitab Pramawa" SMP Taman Dewasa Kebumen mengadakan berbagai lomba antar kelas 7,8 dan 9 diantarnya lomba baca Puisi, Lomba Membuat Poster dan Peragaan Baju Batik.


Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia.


Apa Itu Bulan Bahasa?
Mungkin dari kita tidak asing lagi mendengar dengan sebutan Bulan Bahasa. Setiap kampus, lembaga maupun sanggar di Indonesia yang bergelut di bidang Bahasa dan seni mereka semua turut memeriahkan Bulan bahasa.

Mereka akan berusaha mengadakan acara Bulan bahasa dengan mengadakan acara-acara Pentas seni, dari ajang lomba deklamator puisi, menulis puisi, syair, cerpen dan tak tertinggal penampilan teater-teater.

Ya, acara itu merupakan rasa cinta terhadapat Bulan Bahasa itu sendiri. Tetapi mungkin sebagian dari kita, baik masyarakat umum, Pelajar, hingga mahasiswa itu sendiri banyak tidak mengetahui apa itu Bulan Bahasa?" Dan mengapa disebut Bulan bahasa ?"

Ya, mungkin pertanyaan itu akan muncul dibenak kita.
Penulis akan menjelaskan, apa itu Bulan bahasa?,  Bulan bahasa adalah merupakan rasa kecintaan dan rasa hormat terhadap Sebuah fenomena yang terjadi  79 tahun yang lalu yaitu  Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia".

Maka dari itu kemendikbud dan lembaga-lembaga lainnya menetapkan Nama Bulan Bahasa yang diadakan setiap tahun nya pada tanggal 28 Oktober ini merupakan perwakilan kecintaan terhadap Bahasa dan sastra indonesia yang terdapat didalam ikrar sumpah pemuda ya itu 28 Oktober 1928.

Kalaulah penulis bisa memberi Saran alangkah sebaiknya acara Bulan Bahasa ini bukan hanya diadakan di kampus-kampus,atau disekolah-sekolah alangkah baik nya juga diadakan oleh masyarakat Umum dan Pemerintah daerah-daerah. Karena ini akan memupukan rasa cinta terhadap Bahasa Indonesia dan juga sekalian merayakan Sumpah Pemuda.

Friday, September 13, 2019

Pemilihan Ketua Osis Tahun Pelajaran 2019-2020

Pemilihan Ketua Osis SMP Taman Dewasa Kebumen Tahun Pelajaran 2019-2020
SMP Taman Dewasa Kebumen melaksanakan Pemilihan Ketua OSIS tahun pelajaran 2019 – 2020 pada Hari Selasa 27 Agustus di halaman Halaman SMP Taman Dewasa Kebumen



Berkaitan dengan calon  Ketua Osis Tahun Pelajaran 2019-2020 yakni dari kelas 7 dan kelas 8, dan sebelum dilaksanakan pemilihan para calon yang sudah mendaftar diberi kesempatan untuk berkampanye ke kelas-kelas untuk menyampaikan Visi dan Misi yang mereka miliki.


Monday, July 15, 2019

Jam Layanan Perpustakaan Jitab Pramawa

Jam Layanan Perpustakaan Jitab Pramawa SMP Taman  Dewasa Kebumen


Jam layanan Perpustakaan Jitab Pramawa SMP Taman  Dewasa Kebumen sebagai berikut :
  • Hari Senin – Kamis buka pukul 07.00 – 15.00 WIB
  • Hari Jumat buka pukul 07.00 – 14.00 WIB
  • Hari Sabtu buka pukul 07.00 – 14.00 WIB
  • Hari Libur Nasional perpustakaan Jitab Pramawa SMP Taman  Dewasa Kebumen tidak membuka layanan